Anda terkejut membaca judul tulisan ini? saya juga, ketika pertama kali membacanya pada situs Medical Daily.
Bagaimana tidak, ASI yang dianggap sebagai nutrisi yang paling baik
bagi bayi ternyata mengandung ratusan jenis bakteri. Tapi, sebaiknya
anda menunda prasangka buruk itu sebelum membaca keseluruhan reportase
hasil riset yang dipublikasi pada American Journal of Clinical Nutrition pada September 2012 lalu.
Untuk pertama kalinya
peneliti dari Spanyol telah berhasil membuat peta mikroba dalam ASI.
Setidaknya, ada sekitar 700 jenis bakteri yang ditemukan dalam riset
itu. Tujuan utama dari riset itu sesungguhnya untuk mengetahui kandungan
bakteri di dalam ASI dan mengungkap perannya bagi pertumbuhan bayi.
Boleh dikatakan, bakteri-bakteri itu sebenarnya memiliki fungsi yang tak
kalah penting bagi perkembangan sistem imun bayi. Karenanya, langkah
awal dalam mengetahui peran bakteri-bakteri itu, dibuatlah peta koloni
bakteri dalam ASI.
Dalam peneltiian itu,
para peneliti menggunakan sampel ASI yang diambil dari 18 ibu.
Pengambilan sampel ASI dilakukan ketika pertama kali menyusui atau
kolostrum, satu bulan setelah kelahiran dan enam bulan berikutnya. Para
peneliti juga membandingkan kandungan bakteri pada ASI wanita yang
mengalami obesitas dan yang memiliki berat badan normal. Demikian pula
dengan wanita yang melahirkan normal dan melalui operasi caesar.
Hasilnya, peneliti menemukan 700 spesies bakteri yang terdapat di dalam kolostrum. Jenis yang paling sering ditemukan adalah Weissella, Leuconostoc, Staphylococcus, Streptococcus, dan Lactococcus. Beberapa bulan berikutnya spesies bakteri yang ditemukan juga berubah. Jenis yang lebih sering ditemukan adalah Veillonella, Leptotrichia dan Prevotella.
Lebih lanjut,
penelitian itu juga menemukan bahwa ibu yang kelebihan berat badan
cenderung memiliki keragaman bakteri yang lebih sedikit. Begitu pula
dengan ibu yang melahirkan dengan cara operasi. Hal ini sangat berbeda
dengan keragaman bakteri pada ASI pada ibu yang memiliki berat badan
normal dan melahirkan secara vaginal. Jumlah bakteri yang ditemukan
lebih tinggi.
Pertanyaannya adalah
apakah bakteri-bakteri ini cukup berbahaya bagi bayi? Para peneliti
menduga bahwa keberadaan bakteri-bakteri ini penting dalam membantu
mencerna kandungan nutrisi yang terkandung dalam ASI agar lebih muda
dicerna oleh saluran pencernaan bayi yang masih belum matang. Selain
itu, bakteri-bakteri ini berperan dalam membentuk sistim kekebalan tubuh
bayi. Ketika berada di dalam tubuh, sistem imum bayi akan teransang
untuk terbentuk dan mengenali bakteri-bakteri tersebut serta
menyimpannya dalam memori. Dengan demikian, ketika dewasa nanti sistem
imun sudah memiliki profil bakteri-bakteri tersebut dan sekaligus juga
sudah memiliki molekul yang dapat digunakan untuk menghancurkannya.
Namun
bagaimanapun, peran itu masih bersifat spekulatif. Riset masih terus
dilanjutkan untuk mengetahui peran dari bakteri-bakteri itu secara
spesifik bagi bayi. Menurut peneliti “Jika bakteri ditemukan dalam ASI
pada penelitian ini adalah penting untuk pengembangan dari sistem
kekebalan tubuh, penambahannya dalam susu formula bayi bisa mengurangi
risiko alergi, asma dan penyakit autoimun,”
0 komentar:
Posting Komentar