Site Map

Sabtu, 05 Januari 2013

Ternyata ASI Mengandung 700-an Jenis Bakteri

Anda terkejut membaca judul tulisan ini? saya juga, ketika pertama kali membacanya pada situs Medical Daily. Bagaimana tidak, ASI yang dianggap sebagai nutrisi yang paling baik bagi bayi ternyata mengandung ratusan jenis bakteri. Tapi, sebaiknya anda menunda prasangka buruk itu sebelum membaca keseluruhan reportase hasil riset yang dipublikasi pada American Journal of Clinical Nutrition pada September 2012 lalu.
Untuk pertama kalinya peneliti dari Spanyol telah berhasil membuat peta mikroba dalam ASI. Setidaknya, ada sekitar 700 jenis bakteri yang ditemukan dalam riset itu. Tujuan utama dari riset itu sesungguhnya untuk mengetahui kandungan bakteri di dalam ASI dan mengungkap perannya bagi pertumbuhan bayi. Boleh dikatakan, bakteri-bakteri itu sebenarnya memiliki fungsi yang tak kalah penting bagi perkembangan sistem imun bayi. Karenanya, langkah awal dalam mengetahui peran bakteri-bakteri itu, dibuatlah peta koloni bakteri dalam ASI.
Dalam peneltiian itu, para peneliti menggunakan sampel ASI yang diambil dari 18 ibu. Pengambilan sampel ASI dilakukan ketika pertama kali menyusui atau kolostrum, satu bulan setelah kelahiran dan enam bulan berikutnya. Para peneliti juga membandingkan kandungan bakteri pada ASI wanita yang mengalami obesitas dan yang memiliki berat badan normal. Demikian pula dengan wanita yang melahirkan normal dan melalui operasi caesar.
Hasilnya, peneliti menemukan 700 spesies bakteri yang terdapat di dalam kolostrum. Jenis yang paling sering ditemukan adalah Weissella, Leuconostoc, Staphylococcus, Streptococcus, dan Lactococcus. Beberapa bulan berikutnya spesies bakteri yang ditemukan juga berubah. Jenis yang lebih sering ditemukan adalah Veillonella, Leptotrichia dan Prevotella.
Lebih lanjut, penelitian itu juga menemukan bahwa ibu yang kelebihan berat badan cenderung memiliki keragaman bakteri yang lebih sedikit. Begitu pula dengan ibu yang melahirkan dengan cara operasi. Hal ini sangat berbeda dengan keragaman bakteri pada ASI pada ibu yang memiliki berat badan normal dan melahirkan secara vaginal. Jumlah bakteri yang ditemukan lebih tinggi.
Pertanyaannya adalah apakah bakteri-bakteri ini cukup berbahaya bagi bayi? Para peneliti menduga bahwa keberadaan bakteri-bakteri ini penting dalam membantu mencerna kandungan nutrisi yang terkandung dalam ASI agar lebih muda dicerna oleh saluran pencernaan bayi yang masih belum matang. Selain itu, bakteri-bakteri ini berperan dalam membentuk sistim kekebalan tubuh bayi. Ketika berada di dalam tubuh, sistem imum bayi akan teransang untuk terbentuk dan mengenali bakteri-bakteri tersebut serta menyimpannya dalam memori. Dengan demikian, ketika dewasa nanti sistem imun sudah memiliki profil bakteri-bakteri tersebut dan sekaligus juga sudah memiliki molekul yang dapat digunakan untuk menghancurkannya.
Namun bagaimanapun, peran itu masih bersifat spekulatif. Riset masih terus dilanjutkan untuk mengetahui peran dari bakteri-bakteri itu secara spesifik bagi bayi. Menurut peneliti “Jika bakteri ditemukan dalam ASI pada penelitian ini adalah penting untuk pengembangan dari sistem kekebalan tubuh, penambahannya dalam susu formula bayi bisa mengurangi risiko alergi, asma dan penyakit autoimun,”

0 komentar:

Posting Komentar